Kamis, 18 Desember 2014

Guru HONORER beralih jual donat orang (Pengabdian yg terpaksa terhenti karna sesuatu)


mendengarkan curhat dari seorang guru HONOR beralih jadi karyawan jual donat dipinggir jalan.
saya punya teman brp minggu yg lalu teman sy bercerita bahwa keinginannya yg sangat besar untuk menjadi seorang guru sangat besar. teman saya sudah mengajar disebuah sekolah namun yg mengherankan ketika impiannya sudah terpenuhi dan sudah mengabdi disekolah tersebut tiba2 saja teman saya berhenti. saya tanyakanlah alasannya. dan diapun dgn polosnya mengatakan. tidak cukupka kodong dgn penghasilannya. bayangkan saja honor gajinya 200.000 perbulan. dgn biaya kehidupan Kost,makan,operasional hari2, sangat jauh antara pemasukan dan pengeluaran. namun teman saya tdk berhenti sampai disitu kebetulan ada info yg didapatkan untuk menjadi pengajar di program unilever dan hasilnya belum ada pengemuman. singkat cerita dengan terpaksa teman sy berhenti mengajar padahal muridnya sempat ada yg bertemu dgnnya dan sangat mengharapkan ibu guru kembali mengajar.. rutinitas saat ini teman saya kerja jual donat orang dipinggir jalan. Inikah potret HONORER pengabdian untuk mendidik generasi bangsa kita akan datang..tidak sesuai sekali dgn gaji 200.000.

Komentar Fecbooker :
 
Riski Amrina Sari Ne lah nasib bangsa kita..tidak ada guna belajar yg ditempuh slama 4thun tuk mndpatkan sarjana..tpi stelah bekerja hanya mndpat 200rb bhkan ada yg lbih rndah dri itu..tpi hanya bsa mnunggu n pasrah akan rezeki yg mnghampiri shingga guru" honorer diangkat mnjadi PNS..
Arif Al Khayal Semoga Tuhan membuka hati pemimpin kita. Dan sahabat kita itu bisa terpenuhi impiannya menjadi pengajar yang difasilitasi agar motivasi dan dedikasinya akan lebih membara-bara lagi.

Sangat sulit menemukan orang yang seperti sahabat kita itu, menurut saya ia layak menjadi pendidik yang sebenarnya, ia ikhlas namun kembali lagi kepada kodratnya sebagai manusia biasa ia juga butuh makan dan fasilitas lainnya.

Tuhan, buka mata hati para pemimpin bangsa ini. Aamiin aamiin aamiin
Iskandar Latief kembali kepada pokok persoalan adalah tentang kesejahteraan yang tidak terpenuhi. maka jalan satu-satunya adalah memberikan jaminan hidup layak kepada mereka-mereka para guru honorer melalui terobosan khusus oleh pemerinntah sebagai pemangku kebijakan . Insya A llah Dilema antara mengisi perut yang kosong dan nilai-nilai pengabdian tidak akan terjadi. coba kita perhatikan saat ini, para guru dibayar murah untuk memperbaiki kualitas hidup/moral anak didiknya melalui berb agai macam bidang ahli keilmuan dan keterampilan, sedangkan sebahagian para artis justru dibayar mahal justru untuk merusak moral para anak-anak melalui tayan ngan yg tdk memberikan edukasi yg baik buat mereka. Mengapa pemerintah kita untuk hal-hal yang berbau kebaikan justru terkesan pelit sekali untuk mengeluarkan dana, kenyataan yang ada, bahwa saya sendiri dengan tiga orang anak meninggalkan dunia mengajar karena persoalan seperti ini #Menprihatinkan.
 
# Ini status terakhirnya #Bimbang.. harapan anak anak dan kondisi yg terjadi dpt sms dri kpla sekolah disuruh kmbali mengajar (Sri Ayu Afriani Pradana

intinya beliau sangat mengharapkan bisa kembali mengajar