Selasa, 15 April 2014

KEL. BESAR H I M J A K 

mengucapkan:

SELAMAT MILAD buat Kakanda Mull Artu Sinaga,..
semoga senantiasa diberikan kesehatan, sehat jasmani dan rohani,
SUKSES selalu, SUKSES dunia AKhirat...

Amiin...


Senin, 14 April 2014



_MAHASISWA IDEAL_
“ Jika ada seribu mahasiswa yang sukses organisasi dan prestasi, maka satu diantaranya adalah saya.

Jika ada seratus mahasiswa yang sukses organisasi dan prestasi, maka diantaranya ada saya.

Jika ada sepuluh mahasiswa yang sukses organisasi dan prestasi maka satu diantaranya adalah saya.

Jika hanya ada 1 (satu) mahasiswa yang sukses organisasi dan prestasi, maka itu adalah saya.
Namun jika tidak ada lagi mahasiswa yang sukses organisasi dan prestasi maka itu berarti saya sudah mati”.


_MAHASISWA IDEAL_
“ Jika ada seribu mahasiswa yang sukses organisasi dan prestasi, maka satu diantaranya adalah saya.

Jika ada seratus mahasiswa yang sukses organisasi dan prestasi, maka diantaranya ada saya.

Jika ada sepuluh mahasiswa yang sukses organisasi dan prestasi maka satu diantaranya adalah saya.

Jika hanya ada 1 (satu) mahasiswa yang sukses organisasi dan prestasi, maka itu adalah saya.
Namun jika tidak ada lagi mahasiswa yang sukses organisasi dan prestasi maka itu berarti saya sudah mati”.

Kepemimpinan serta Motivasi Berorganisasi dan Berprestasi

Setiap manusia diberikan potensi belajar dan potensi memimpin, hal ini di dasari oleh Q.S. Al Baqoroh ayat 30 – 40 yaitu tentang kisah penciptaan Nabi Adam sebagai bukti manusia memiliki potensi belajar dan Al Hadist yang berbunyi “ kamu semua adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya ”.


KEPEMIMPINAN
Definisi kepemimpinan dan pemimpin Kepemimpinan (leadership) adalah suatu proses yang kompleks di mana seseorang mempengaruhi orang-orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas, atau suatu sasaran, dan mengarahkan organisasi dengan cara membuatnya lebih kohesif dan lebih masuk akal. 

Pemimpin adalah Seseorang yang menduduki suatu posisi di kelompok, yang dapat mempengaruhi, memulai suatu tindakan , memberi arah, mengambil keputusan, dan menyelesaikan perselisihan diantara anggota kelompok serta memberi dorongan dan mengarahkan kelompok untuk mempertahankan diri serta mencapai tujuannya.

Gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah pola berprilaku antara sang pemimpin (leader) dengan yang dipimpinnya (follower), 

saat ini dikenal ada 4 gaya kepemimpinan, yaitu :
Liberal / laizes Faire  Otoriter  Demokratis  Situsional Karakteristik Pemimpin yang Efektif Bagaimanakah mengasah potensi kepemimpinan kita agar menjadi pemimpin yang berkualitas?. Oleh karena itu, ada tujuh kriteria / karekteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar bisa menjadi pemimpin yang efektif yaitu :

1. Visioner (penunjuk jalan) : mempunyai visi (cara memandang kehidupan ini) yang jelas baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk organisasi yang dipimpinnya.

2. Proaktif: Berani bertanggung jawab dengan pilihan-pilihan yang sudah dibuat,

3. Etis : artinya kita tidak hanya mengerjakan sesuatu dengan” benar”, namun juga dengan “baik”.

4. Kooperatif dan komunikatif adalah sikap bagaimana kita bisa bekerjasama dan berkomunikasi dengan orang lain secara baik.

5. Disiplin diri : Bersedia “membayar harga” atas setiap cita-cita maupun target pendek yang diharapkan, dan mentaati peraturan dan kebijakan yang telah dibuat.

6. Integritas : dapat dipercaya, jujur serta memiliki kepribadian yang utuh, satu kata dan perbuatan, sifat ini merupakan moda awal kepemimpinan Rasulallah SAW, yang disebut asshidqu.

7. Kreatif : mampu memecahkan dan mengatasi berbagai masalah , serta memiliki daya tanggap tinggi terhadap berbagai situasi sulit sehingga mampu memiliki kendali langsung atas setiap persoalan yang dihadapinya. 

 MOTIVASI BERORGANISASI dan BERPRESTASI Apa sih gunanya kuliah? Mencari gelar? 

Mengisi waktu luang daripada bengong di rumah? 

Atau jangan-jangan malah untuk mencari jodoh? Terlepas apapun yang ingin kita peroleh dari kuliah, masa kuliah sebenarnya adalah massa yang sangat berharga. 

 

Di saat-saat inilah kita bisa meraih hal-hal yang dapat menjadi investasi dimasa yang akan datang, jadi kehidupan semasa kuliah terlalu berharga hanya untuk dihabiskan di depan buku. Ada banyak pelajaran hidup yang perlu kita ambil diluar sana. 

 

Salah satu cara menyerap pelajaran-pelajaran hidup itu adalah dengan berorganisasi. Definisi Motivasi , Organisasi dan Prestasi Motivasi adalah keinginan atau kebutuhan dalam diri seseorang yang menggerakkannya untuk melakukan sesuatu untuk memenuhi keinginan tersebut. Motivasi bisa timbul dari internal individu dan eksternal individu. 

Organisasi adalah suatu kelompok orang yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bergabung dalam suatu usaha mencapai tujuan bersama. Prestasi adalah hasil dari usaha yang telah dilakukan. 

Jadi Motivasi berprestasi dan berorganisasi adalah keadaan yang mendorong dan mengarahkan untuk mencapai keseimbangan antara prestasi belajar dan berorganisasi sehingga hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. 

Memotivasi diri dalam belajar atau berprestasi

1. Bagi tugas yang besar menjadi beberapa bagian kecil
2. Gunakan aturan lima menit
3. Biasakan membaca dari buku-buku hobby kita
4. Tetapkan sasaran pada setiap waktu belajar.
5. Berilah penghargaan pada diri kita.
6. Tempel poster-poster di dalam kamar yang dapat memberi motivasi belajar.
7. Carilah bantuan bila diperlukan. 

Memotivasi diri dalam berorganisasi 

1. Tentukan organisasi yang baik buat kita

2. Ikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
   organisasi tersebut.
3. Tentukan sasaran kita masuk organisasi tersebut. 

Sukses organisasi dan prestasi Mahasiswa yang ideal adalah mahasiswa yang tidak hanya mempunyai prestasi belajar yang baik tetapi juga mempunyai jiwa organisasi yang baik atau (sukses organisasi dan sukses prestasi).untuk menjadi mahasiswa yang ideal tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
  1. Buatlah Skala Prioritas. Terkadang motivasi dapat hilang karena terlalu banyak hal yang harus dilakukan. Penulis biasanya menggunakan prinsip SOL (Study, organisasi and lain-lain), dimana kita harus lebih mendahulukan studi dibandingkan organisasi dan lain-lain, tetapi itu bukan berarti kita meninggalkan organisasi dan lain-lain tersebut. 

2. Manajemen Waktu  Buat daftar kegiatan yang hendak dikerjakan  Buat skala prioritas dari tiap kegiatan  Perkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap kegiatan  Alokasikan waktu untuk tiap kegiatan  Menghilangkan kebiasaan menunda  Belajar bilang “tidak” Harapan yang didapatkan dari organisasi 1. Mampu mendewasakan diri 2. Melatih keluwesan kita dalam bergaul dan bekerjasama dalam tim 

3. Menantang kita untuk dapat membagi waktu 
4. Dapat berkenalan dengan banyak orang 
5. Menjadi pengalaman yang menarik bagi kita 


Dari uraian di atas, jelas bahwa bukan sekadar IP yang perlu dicari dalam hidup. Ada begitu banyak unsur lain yang perlu kita dapatkan dalam masa-masa kuliah ini untuk meraih kesuksesan hidup. Karena nilai bukan satu-satunya yang perlu kita kejar, maka tentunya kita perlu mempunyai kehidupan lain selain berkutat di kelas dan laboratorium. Maka, hiduplah dengan seimbang. Belajar serius bukan berarti kita tidak bisa aktif berorganisasi dan bersosialisasi. Sejujurnya, banyak sekali ilmu yang justru akan kita dapatkan di luar kelas, ikutilah salah satu atau beberapa organisasi yang memang menarik bagimu.


 Motto seorang Mahasiswa Ideal :

“ Jika ada seribu mahasiswa yang sukses organisasi dan prestasi, maka satu diantaranya adalah saya. Jika ada seratus mahasiswa yang sukses organisasi dan prestasi, maka diantaranya ada saya. Jika ada sepuluh mahasiswa yang sukses organisasi dan prestasi maka satu diantaranya adalah saya. Jika hanya ada 1 (satu) mahasiswa yang sukses organisasi dan prestasi, maka itu adalah saya. Namun jika tidak ada lagi mahasiswa yang sukses organisasi dan prestasi maka itu berarti saya sudah mati”.








KEGIATAN PENGUKUHAN ANGGONA PENUH Angk. III
KETUA UMUM HIMJAK Periode 2013-1014

kriti dan sarannya kami harapkan dari teman-teman Mahasiswa Akuntansi STIE TRI DHARMA NUSANTARA MAKASSAR
demikian kemajuan HIMPUNAN kita.

* salam HIMJAK




silaturrahmi kepanti asuhan

      PERAN dan FUNGSI MAHASISWA

Mahasiswa dapat dikatakan sebuah komunitas unik yang berada di masyarakat, dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya, mahasiswa mampu berada sedikit di atas masyarakat. Mahasiswa juga belum tercekcoki oleh kepentingan-kepentingan suatu golongan, ormas, parpol, dsb. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan (seharusnya) memiliki idealisme. Idealisme adalah suatu kebenaran yang diyakini murni dari pribadi seseorang dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat menggeser makna kebenaran tersebut.
Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak sepantasnyalah bila mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya. Mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan pula rakyat, bukan pula pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat. Oleh karena itu perlu dirumuskan perihal peran, fungsi, dan posisi mahasiswa untuk menentukan arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa tersebut.
1. Agent Of Change( Generasi Perubahan )

 Mahasiswa sebagai agen dari suatu perubahan. Artinya jika ada sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu salah, mahasiswa dituntut untuk merubahnya sesuai dengan harapan sesungguhnya.
Dengan harapan bahwa suatu hari mahasiswa dapat menggunakan disiplin ilmunya dalam membantu pembangunan indonesia untuk menjadi lebih baik kedepannya. Mahasiswa adalah salah satu harapan suatu bangsa agar bisa berubah ke arah lebih baik. hal ini dikarenakan mahasiswa dianggap memiliki intelek yang cukup bagus dan cara berpikir yang lebih matang, sehingga diharapkan mereka dapat menjadi jembatan antara rakyat dengan pemerintah.
Hal-hal yang menunjang :
·         Kesadaran Sosial (kepekaan serta kesadaran tentang kehidupan masyarakat, mengerti keadaan yang berkenaan dengan masyarakat, perlu diadakan komunikasi)
·         Kematangan Berpikir (sudah dipikirkan (dipertimbangkan) baik-baik)
·         Sikap Intelektual
 2. Social Control( Generasi Pengontrol )
Sebagai generasi pengontorol seorang mahasiswa diharapkan mampu mengendalikan keadaan sosial yang ada di lingkungan sekitar.Jadi, selain pintar dalam bidang akademis, mahasiswa juga harus pintar dalam bersosialisasi dan memiliki kepekaan dengan lingkungan. Mahasiswa diupayakan agar mampu mengkritik,memberi saran dan memberi solusi jika keadaan sosial bangsa sudah tidak sesuai dengan cita-cita dan tujuan bangsa,memiliki kepekaan, kepedulian, dan kontribusi nyata terhadap masyarakat sekitar tentang kondisi yang teraktual. Asumsi yang kita harapkan dengan perubahan kondisi social masyarakat tentu akan berimbas pada perubahan bangsa. Intinya mahasiswa diharapkan memiliki sense of belonging yang tinggi sehingga mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat. Tugas inilah yang  dapat menjadikan dirinya sebagai harapan bangsa, yaitu menjadi orang yang senantiasa mencarikan solusi berbagai problem yang sedang menyelimuti mereka.
Hal-hal yang menunjang :
·       Kemantapan Spiritual yang stabil, aman, teguh hati, tetap tidak berubah yang berhubungan dengan kejiwaan (rohani/batin)  Integritas Pribadi, Ketauladanan
 3. Iron Stock( Generasi Penerus )
                  Sebagai tulang punggung bangsa di masa depan, mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya di pemerintahan kelak. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan bangsa Indonesia . Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda, oleh karena itu kaderisasi harus dilakukan terus-menerus. Dunia kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang sangat sayang bila tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan.
Dalam hal ini mahasiswa diartikan sebagai cadangan masa depan. Pada saat menjadi mahasiswa kita diberikan banyak pelajaran, pengalaman yang suatu saat nanti akan kita pergunakan untuk membangun bangsa ini.
Hal-hal yang menunjang :
·         Kemandirian (bersifat keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain)
·     Tanggung jawab pembelajaran diaman keadaan wajib menanggung segala sesuatunya kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb Penguasaan Iptek
4. Moral Force( Gerakan Moral )
Mahasiswa sebagai penjaga stabilitas lingkungan masyarakat, diwajibkan untuk menjaga moral-moral yang ada. Bila di lingkungan sekitar terjadi hal-hal yang menyimpamg dari norma yang ada, maka mahasiswa dituntut untuk merubah dan meluruskan kembali sesuai dengan apa yang diharapkan. Mahasiswa sendiripun harus punya moral yang baik agar bisa menjadi contoh bagi masyarakat dan juga harus bisa merubah ke arah yang lebih baik jika moral bangsa sudah sangat buruk, baik melalui kritik secara diplomatis ataupun aksi.
Hal-hal yang menunjang :
·         Mampu terjun dalam lingkungan apapun
·         Tanggung jawab (keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb)
·         Tanggap dan kritis (segera mengetahui keadaan dan memperhatikan sungguh-sungguh,cepat dapat mengetahui dan menyadari gejala yg timbul)
Fungsi Mahasiswa
Berdasarkan tugas perguruan tinggi yang diungkapkan M.Hatta yaitu membentuk manusisa susila dan demokrat yang Memiliki keinsafan tanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat, Cakap dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan,  Cakap memangku jabatan atau pekerjaan di masyarakat Berdasarkan pemikiran M.Hatta tersebut, dapat disederhanakan bahwa tugas perguruan tinggi adalah membentuk insan akademis, yang selanjutnya hal tersebut akan menjadi sebuah fungsi bagi mahasiswa itu sendiri. Insan akademis itu sendiri memiliki dua ciri yaitu : memiliki sense of crisis, dan selalu mengembangkan dirinya. Insan akademis harus memiliki sense of crisis yaitu peka dan kritis terhadap masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya saat ini. Hal ini akan tumbuh dengan sendirinya bila mahasiswa itu mengikuti watak ilmu, yaitu selalu mencari pembenaran-pembenaran ilmiah. Dengan mengikuti watak ilmu tersebut maka mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai masalah yang terjadi dan terlebih lagi menemukan solusi-solusi yang tepat untuk menyelesaikannya

Insan akademis harus selalu mengembangkan dirinya sehingga mereka bisa menjadi generasi yang tanggap dan mampu menghadapi tantangan masa depan.
Dalam hal insan akademis sebagai orang yang selalu mengikuti watak ilmu, ini juga berhubungan dengan peran mahasiswa sebagai penjaga nilai, dimana mahasiswa harus mencari nilai-nilai kebenaran itu sendiri, kemudian meneruskannya kepada masyarakat, dan yang terpenting adalah menjaga nilai kebenaran tersebut.
3. Posisi Mahasiswa
Mahasiswa dengan segala kelebihan dan potensinya tentu saja tidak bisa disamakan dengan rakyat dalam  hal perjuangan dan kontribusi terhadap bangsa. Mahasiswa pun masih tergolong kaum idealis, dimana keyakinan dan pemikiran mereka belum dipengarohi oleh parpol, ormas, dan lain sebagainya. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan memiliki posisi diantara masyarakat dan pemerintah.
Mahasiswa dalam hal hubungan  masyarakat ke pemerintah dapat berperan sebagai kontrol politik, yaitu mengawasi dan membahas segala pengambilan keputusan beserta keputusan-keputusan yang telah dihasilkan sebelumnya. 

Mahasiswa pun dapat berperan sebagai penyampai aspirasi rakyat, dengan melakukan interaksi sosial dengan masyarakat dilanjutkan dengan analisis masalah yang tepat maka diharapkan mahasiswa mampu menyampaikan realita yang terjadi di masyarakat beserta solusi ilmiah dan bertanggung jawab dalam menjawab berbagai masalah yang terjadi di masyarakat.
Mahasiswa dalam hal hubungan pemerintah ke masyarakat dapat berperan sebagai penyambung lidah pemerintah. Mahasiswa diharapkan mampu membantu  menyosialisasikan berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tak jarang kebijakan-kebijakan pemerintah mengandung banyak salah pengertian dari masyarakat, oleh karena itu tugas mahasiswalah yang marus “menerjemahkan” maksud dan tujuan berbagai kebijakan kontroversial tersebut agar mudah dimengerti masyarakat.
Posisi mahasiswa cukuplah rentan, sebab mahasiswa berdiri di antara idealisme dan realita. Tak jarang kita berat sebelah, saat kita membela idealisme ternyata kita melihat realita masyarakat yang semakin buruk. Saat kita berpihak pada realita, ternyata kita secara tak sadar sudah meninggalkan idealisme kita dan juga kadang sudah meninggalkan watak ilmu yang seharusnya kita miliki. Contoh kasusnya yang paling gampang adalah saat terjadi penaikkan harga BBM beberapa bulan yang lalu.
Perjuangan-perjuangan yang dilakukan mahasiswa kini sudah kehilangan esensinya, sehingga masyarakat sudah tidak menganggapnya suatu harapan pembaruan lagi. Sedangkan golongan-golongan atas seperti pengusaha, dokter, dsb merasa sudah tidak ada lagi kesamaan gerakan. Perjuangan mahasiswa kini sudah berdiri sendiri dan tidak lagi “satu nafas” bersama rakyat.